Kamis, 24 Desember 2009

Campione d'inferno 2009


Inter kembali menorehkan gelar sebagai campione d'inferno (juara paruh musim) pada giornata 17 kompetisi serie A 2009/2010 setelah menekuk Lazio dengan skor 1-0 di Giuseppe Meaza Stadium. Gelar ini didapat karena raihan poin inter tak mungkin lagi terkejar oleh AC Milan di posisi 2 sampai jeda kompetisi.

Gelar campione d'inferno ini adalah yang keempat kali secara berturut-turut sejak musim 2006/2007, 2007/2008,2008/2009 hingga musim ini :2009/2010.

Campione d'inferno secara harfiah berarti winter champion alias juara musim dingin. Disebut demikian karena gelar tersebut didapat setelah sebuah tim memimpin clasifica pada saat kompetisi serie A memasuki jeda separuh musim yang jatuh tepat pada saat daratan Italia sedang diguyur salju musim dingin.

Dari 17 scudetto inter, hanya 1 scudetto yang tidak diiringi campione d'inferno. Maka apakah campione d'inferno kali ini juga sebagai pertanda inter akan meraih scudetto ke 18-nya musim ini...? Ah, semoga saja begitu yang terjadi.

Forza inter...!
Bravo il Biscioni...!

Jumat, 22 Mei 2009

The 17th Scudetto


Bermimpi berada di curva nord Giusepe Meazza sambil menyanyikan senandung scudetto ini : " Siamo noi ... Siamo noi ... Il campioni d'Italia siamo noi "

Sempre, forza la beneamata ...!!!

Jumat, 20 Maret 2009

It's Another Sad Day


Kalah lagi,
Tersingkir lagi,
Kecewa lagi,
Sedih lagi,

Tapi mau bagaimana lagi,
Sudah terlanjur cinta...

Maka aku akan tetap bersamamu inter,
Seberapa seringpun kau tampil mengecewakan di Liga Champion...

Tapi bisa gak, ya ????
Tahun depan prestasimu diperbaiki...
Kalaupun jadi juara itu sangat sulit,

Yah minimal semifinal aja deh....
Masa' harus selalu tersandung di 16 besar?
Malu.....
We are great team, aren't we?

Selasa, 12 Agustus 2008

My First Experience


Akhirnya ... !!!
Setelah sepuluh tahun men-tahbis-kan diri sebagai "football lovers", akhirnya aku menggenapi predikat itu juga dengan menginjakkan kakiku di sebuah stadion sepakbola.
Bukan Giuseppe Meazza di San Sirro sana seperti impianku selama ini (Maunya hehe...), tetapi justru Gelora Sriwijaya Jakabaring Stadium lah, kandang klub pemegang gelar Double Winner kompetisi domestik di Indonesia : Sriwijaya FC, yang menjadi saksi penggenapan statusku itu.
How did i feel at that time ?
Senang sih, benar-benar terasa euforia para suporter yang meledak-ledak saat para pemain memasuki lapangan atau ketika perayaan gol. Tapi jika disuruh memilih, tampaknya menonton di rumah lebih save.
Save? Ya, iyalah, minimal dari kebisingan teriakan yang tak pantas yang sering dilontarkan para suporter yang mengejek tim lawan, ditambah campur baurnya lelaki dan perempuan (untung waktu itu ada mahromku :papa dan adik laki-lakiku) dan masalah teknis yaitu tidak adanya replay kejadian penting seperti yang ada di televisi.
However, aku senang akhirnya rasa penasaran selama 10 tahun itu terbayar lunas sudah.

Minggu, 15 Juni 2008

Benvenuto Mourinho


Akhirnya rumor pemecatan pelatih Roberto Mancini oleh inter milan terbukti benar. Dan alenatore yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Mancio ternyata juga benar-benar adalah Jose Mourinho. Beberapa rumor telah terbukti, namur rumor-rumor lain mulai bermunculan bak jamur di musim hujan menyusul kedatangan orang yang kerap menyebut dirinya "the special one" saat menukangi Chelsea ini. Termasuk diantaranya ia akan membawa serta anak-anak emasnya di Chelsea seperti Lampard, Drogba dan Carvalho untuk meremput di San Sirro.
Jika rumor itu kelak benar-benar terjadi, sebagai interisti tentu saja saya merasa senang lantaran skuad inter musim depan akan semakin sesak oleh bintang-bintang kelas dunia. Akan tetapi, diam-diam saya juga merasa khawatir jika mengingat pemain-pemain lain yang selama ini menghuni skuad la beneamata. Adakah tempat di hati Mourinho untuk mereka ? Sebab belum apa-apa Saya sudah mendengar rumor lain yang menyebutkan bahwa Mourinho bakal mendepak Ibrahimovic.
Jikalau bomber sekelas Ibra yang berkontribusi besar membawa inter meraih scudetto musim lalu saja tidak terlalu bernilai di mata Mourinho, maka bagaimanakah dengan pemain "tua" seperti Javier Zanetti ? Atau yang rentan cedera seperti Dejan Stankovic dan Marco Materazzi ? Lalu adakah pula tempat untuk pemain bagus namun berprofil rendah seperti Andrade Maxwell, Ivan Cordoba dan Walter Samuel. Sejujurnya, saya tidak rela jika Mourinho mendepak mereka dari skuad inter. Bagi saya, akan sangat terasa aneh jika tidak melihat nama mereka dalam line up pemain inter, bahkan sebagai pemain cadangan sekalipun.
However, saya ucapkan benvenuto (selamat datang) buat Mourinho. Dia pelatih bagus, meski terakhir dipecat secara menyakitkan oleh Chelsea musim lalu. Saya harap kesuksesannya membawa FC Porto menjuarai liga champions Eropa tahun 2004 lalu akan menular kepada inter.

Senin, 19 Mei 2008

Il Campioni d'Italia Siamo Noi


Forza Inter ... !
Il Championi d'Italia Siamo Noi ...
Finalmente inter scudetto. Ya, inilah akhir penantian panjang para internisti. Scudetto ke-16 resmi menjadi milik inter pasca menekuk Parma di Enio Tradini 2-0. Adalah Zlatan Ibrahimovic, yang baru sembuh pasca cedera panjang, menjadi pahlawan kemenangan nerazurri dengan memborong kedua gol tersebut.
Scudetto ini membayar lunas kekecawaan para internisti atas kegagalan inter memastikan scudeto lebih awal di 2 giornata sebelumnya. Memang, ini bukan scudeto "mudah" seperti 2 musim sebelumnya, namun "mahal"nya scudeto ini membuktikan bahwa di saat sulit dan penuh tekanan sekalipun, inter tetap bisa menjadi scudeto karena inter adalah juara sejati, bukan juara limpahan atau juara karena keadaan.

Forza ... forza ... forza inter ...!
Sekali lagi ... siamo noi siamo noi il campioni d'Italia...

Kamis, 13 Maret 2008

Luka Centoanni

Setelah dipukul 2 gol tanpa balas di Anfield oleh Liverpool, lagi-lagi nerazzurri dibuat tak berdaya oleh the reds meski kali ini berlaga di kandang mereka sendiri. Megahnya peringatan centoanni (ulang tahun se-abad) inter dan dukungan melimpah ruah dari para internisti di San Sirro, ternyata belum mampu membuat inter tampil lebih baik dan harus takluk dengan skor1-0.
Ada hal unik lain yang terjadi, yaitu kali ini pemain inter kembali mendapat kartu merah. Kalau pada leg pertama Marco Materazzi yang menjadi pesakitan, kali ini giliran Nicholas Andres Burdisso yang menjadi tokoh antagonisnya. Kalau mau dirunut panjang, sebenarnya sebelum ini sudah banyak kartu merah yang diterima inter, terutama di ajang serie A. Para pemain seakan berlomba-lomba mendapat kartu merah, mulai dari Materazzi, Nicholas Burdisso, Apparecido Cesar, Patrick Vieira dan yang lainnya. Seringnya mendapat kartu merah ini sebenarnya sangat merugikan inter. Memang inter tetap bisa tampil "biasa" dengan 10 pemain, namun sampai kapan...?!! Buktinya mereka terkapar 2-0 karena kelelahan menghadapi Liverpool dengan 10 pemain, meski selama 85 menit awal mereka sebenarnya sudah tampil baik.
Saya kira, emosi berlebihan beberapa pemain temperamen seperti Burdisso dan Vieira, dan "ketengilan" Materazzi harus cepat disiasati oleh Mancio. Sebab para internisti tentu tak rela jika inter terus-terusan tampil pincang hanya karena ulah beberapa pemain.
By the way, kekalahan di San Sirro benar-benar luka mendalam bagi para internisti. Bukan hanya karena lagi-lagi inter harus tersingkir dari perebutan juara liga champion, tapi juga karena rusaknya momen centoanni yang sebenarnya diharapkan menjadi titik balik kebangkitan inter di Eropa.